Midwifery Innovation FK UNS Meluncurkan Temuan Penelitian Terbaru: Inovasi Birth Plan sebagai Langkah Tepat Optimalisasi Persalinan

Home » Penelitian » Midwifery Innovation FK UNS Meluncurkan Temuan Penelitian Terbaru: Inovasi Birth Plan sebagai Langkah Tepat Optimalisasi Persalinan

image (33)

Midwifery Innovation Research Group Prodi Kebidanan FK UNS dengan bangga mengumumkan hasil penelitian terbaru yang berfokus pada inovasi birth plan dan optimalisasi persalinan. Penelitian ini merupakan salah satu upaya inovatif dalam memahami dan mempormosikan perencanaan persalinan yang tepat dan komprhensif. Studi ini dilakukan oleh Dr.Revi Gama Hatta Novika,Bd., M.Kes., Siti Nurhidayati,Bd, M.Keb, Atriany Nilamsari, Bd.,M.Keb, Luluk Fajria Maulida, bd.,M.Keb., Rufidah Maulina., M.Sc., dan Nurul J Wahidah, merupakan tim peneliti yang selalu concern untuk meningkatkan kesehatan reproduksi dan kesehatan ibu anak. Penelitian ini melibatkan 40 responden ibu hamil trimester III (Usia kehamilan  28-40 minggu) yang berada di wilayah puskesmas Mondokan, Kabupaten Sragen. Tujuan utama penelitian ini adalah untuk eksplorasi pemahaman ibu hamil tentang persiapan persalinan. Tim peneliti melakukan Focus Group Discussion (FGD) yang mengkaji informasi dasar persalinan, keinginan saat bersalin, hal yang dikhawatirkan setelah bersalin, keinginan setelah bersalin, dan perawatan bayi baru lahir.

Hasil FGD tersebut memberikan temuan yang sangat menarik dan relevan bagi masyarkat umum serta para professional kesehatan. Beberapa temuan utamanya adalah:

  1. Peningkatan pengetahuan pentingnya persiapan persalinan: Ibu hamil yang mendapatkan edukasi birth plan menjadi lebih sadar tentang pentingny persalinan, mengingat bahwa pengalaman bersalin yang positif akan menurunkan stress pada ibu. Mereka menjadi sadar bahwa negative childbirth experience menjadi salah satu pemicu terjadinya postpartum blues dan akibat jangka panjang dapat terjadi depresi
  2. Mengurangi kecemasan saat persalinan: Responden menjadi tidak overthingking tentang proses persalinannya. Contohnyaa proses persalinan tskut lama, khawatir tidak bisa meneran, khawatir dg keadaan bayinya dan juga tidak bisa merawat bayinya. Kekhawatiran secara spesifik pada alat alat yg mungkin digunakan, seperti takut di berikan intervensi penambahan jalan lahir dan penjahitan.
  3. Peningkatan awareness untuk pengasuhan bayi: ibu yabg pertama kali hamil merasa perlu mempersiapkan dirinya untuk mngasuh anaknya dengan baik dari oemberiam asi sampai dengan perawatan sehari-hari. Tidak hanyak ibu yang pertama hamil Ibu yang sudah memiliki >2 anak, ada yg masih belum berani untuk melakikan perawatan secara mandiri

Hasil FGD ini meberikan dasar yang kuat untuk tim melakukan tindak lanjut dengan melakukan prenatal education yang terbagi menjadi 2 kelas.

Pertama : informasi dasar persalinan seperti sebab terjadiny persalinan, proses terjadinya persalinan yang terjadi pada ibu dan janin, persiapan persalinan ibu dan bayi, psntingnya menghadirkan pendamping persalinan, pentingnya untuk mengecek keaktifan JKN, pentingnya mempersiapkan donor darah, pentingnya memilih tempat dan penolong persalinan menyesuikan akses yang ada. Kemudian bersama bidan desa menjelaskan pentingnya mengenali tamda bahaya kala III. Beberapa studi menjelaskan bahwa magoritas ibu merasa baik-baik saja meski ada keluhan dan ingin datang saat bersalin saja padahal terdapat faktor resiko yang harus dipantau

Kedua : materi berfokus pada persiapan menjadi orang tua, seperti pemberian nutrisi, perawatan dasar sehari-hari dan kebutuhan yg lain. Secara prospektif tim peneliti akan trus memfollow up outcome dari kegiatan tersebut sampai ibu selesai proses persalinannya

“Sebenarnya komponen birth plan ini tidak jauh berbeda dengan implementasi P4K, seperti ada pemilihan tempat persalinan, pemilihan tenaa kesehatan, metode persalinan, pendamping persalinan, akses lokasi persalinan, dan JKN. Dan kami merencanakan ada penelitian lanjutan untuk mengevaluasi mengunakan instrumen yang dapat menjabarkan bagaimana pengalaman persalinan dan outcome persalinan pada pasien tersebut” Ucap Siti Nurhidayati, Bd.,M.Keb, ketua kegiatan penelitian.